Sabtu, 05 November 2011

Nyaris Sampai Disini
Di suatu desa pinggir kota, sore itu awan begitu gelap, seolah mendukung agar Tini mengurungkan niatnya untuk pergi ke Kota. Tetapi Tini tetap bersih kukuh untuk pergi. Padahal Mboknya sudah menasehatinya. Namun Tini tak menghiraukan nasehat Si Mboknya. Tini berniat pergi ke Kota untuk mengantarkan surat yang di titipkan Tina (kakaknya yang sudah berkeluarga) kepadanya.
        Tini bermaksud mengantarkan surat itu ke kantor pos pusat yang ada di Kota dengan kekasihnya Agung. Agung yang bekerja di Toko Sembako sebagai pelayan Toko. Karena Tini sangat ingin ke kantor pos bersama kekasihnya. Tini pun bergegas menuju tempat kerja kekasihnya untuk menjemputnya.
        Sesampainya di tempat kerja Agung, ternyata Agung belum pulang karena pekerjaannya masih ada sehingga mengharuskan Agung untuk pulang lebih lama dari pada biasanya. Tini pun memutuskan untuk menunggu kekasihnya.
        Jarum jam yang tak pernah berhenti seakan berputar lebih cepat, dan awan pun semakin gelap, Tini pun merasa bingung. Tini berpikir bahwa Agung kekasihnya masih lama. Akhirnya Tini memutuskan untuk kekantor pos dahulu yang jaraknya kira-kira 3Km dari tempat kerja Agung.
        Tak lama kemudian Agung Mengirim pesan singkat kepada Tini bahwa dirinya telah selesai dari pekerjaannya. Namun Tini tetap melanjutkan kekantor pos karena sudah dekat dengan kantor pos. sesampainya di kantor pos Tini membalas pesan yang di kirimkan kekasihnya, Tini mengatakan agar Agung pulang menggunakan angkutan umum karena saat itu hujan sudah mulai turun. Ternyata ponsel Agung mati karena baterainya lemah. Dan akhirnya Agung belum membaca pesan yang di kirim Tini tadi.
        Karena Agung tak tau bahwa Tini membalas pesannya, Agung pun memutuskan untuk menunggu Tini kekasihnya menjemput dirinya sambil berjalan. Langkah demi langkah ia lalui ditemani guyuran air hujan. Namun kekasihnya tak kunjung datang untuk menjemputnya.

        Surat yang di titipkan kakaknya kepada Tini, sudah Tini antarkan ke kantor pos. dan Tini yang berpikir bahwa Agung kekasihnya pulang menggunakan angkutan umum. Akhirnya Tini memutuskan pulang. Di perjalanan pulang menuju rumahnya. Ia melihat seorang  laki-laki yang sedang berjalan dengan basah kuyub karena guuyuran air hujan. Semakin dekat ternyata itu kekasihnya.
        Agung yang sudah berjalan lama dan basah kuyub sangat kecewa kepada Tini. Setelah berhasil membujuk Agung agar mau pulang bersamanya. Tini pun mengantarkan Agung pulang.
        Sesampainya di rumah masing-msing, mereka sempat cekcok melaui via ponsel dan Agung yang sangat kecewa meminta agar hubungan mereka sampai disini. Tini pun tak mau hubungan mereka sampai disini karena salah paham.
        Beberapa hari kemudian mereka betemu dan membicarakan  hubungan mereka. Dan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk tetap menjalani hubungan mereka.